Liputan6.com, Jakarta - Diagram Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya, terkait elektabilitas calon presiden 2024. Hasilnya, terdapat lonjakan terhadap suara responden terhadap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, meskipun dalam urutan tiga besar nama Anies, Ganjar dan Prabowo masih mendominasi.
“Airlangga masuk dalam Top of mind calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 dengan suara responden 4,2% sedangkan pada urutan pertama yaitu Anies Baswedan 25,5%, Prabowo Subianto 22,8%, Ganjar Pranowo 19,9% dan keempat adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 6,8%,” kata Direktur Eksekutif Diagram Politik Indonesia Nastain Muhamad dalam keterangan pers diterima, Jumat (4/11/2022).
Baca Juga
Nastain menambahkan, pergerakan elektabilitas Airlangga juga meningkat pada simulasi 10 nama calon presiden. Skornya 6,2 persen. Pada urutan pertama yaitu Anies Baswedan 26,5%, Prabowo Subianto 23%, Ganjar Pranowo 21,3,%, dan Agus Harimurti Yudhoyono 5,5%, sisanya di bawah 4%," terang Nastain.
Advertisement
Hasil simulasi 10 nama membuat Airlangga berhasil menyalip AHY, meski penurut penilain Nastain, Airlangga tidak banyak melakukan manuver dan sosialisasi, seperti pemasangan alat peraga kampanye.
Namun, nama Airlangga sebagai menteri dinilai lebih mampu mendongkrak elektabilitas ketimbang AHY, meski keduanya sama-sama ketua partai politik.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama Puan Maharani olahraga bersama pada Sabtu (09/10) pagi. Kedua pentolan parpol ini pun berkomitmen untuk bersama membangun Indonesia.
Posisi Menteri Tingkatkan Elektabilitas
Nastain menambahkan, posisi menteri Airlangga adalah potensi besar untuk terus meningkatkan elektabilitas. Sehingga bukan tidak mungkin Airlangga bisa masuk menjadi calon presiden dari Partai Golkar di Pemilu 2024.
"Kerja-kerja politik yang dilakukan secara masif akan sangat berdampak pada kenaikan elektabilitas Airlangga," Nastain menandasi.
Advertisement
Metode Survei
Sebagai informasi, survei Diagram Politik Indonesia berskala nasional dengan mengambil sampel secara proporsional di 34 provinsi dengan total 1.200 responden.
Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan 1.200 responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling (metode acak bertingkat). Margin of error survei ini kurang lebih sebesar 3 persen, dengan tingkat kepercayaan 93 persen.